Membuka Diri...

My dear blue sky,

Beberapa hari yang lalu kamu pernah bilang bahwa akulah yang mengabaikan kamu. I’m the one who leave, padahal –as you said— you’re always available for me :) ,,, Well I know you are. Actually, I am not leave either. I’m still here, as always watching you way up there, Selalu ada keinginan untuk berbicara dengan kamu,, Selalu ada rasa kangen untuk kita saling curhat dan membuka diri. Kangen sekali.

Tapi itu terpaksa nggak kulakukan, dan satu-satunya alasan kita jadi jarang ‘bicara’ adalah karena aku nggak punya hal lain yang menarik untuk aku bagi denganmu kecuali… keluhanku,, I got nothing to say except complaining,, Ga mungkin ’kan kalo tiap kali kita bicara, isinya tentang segala beban dan uneg2 yang menggangguku,,

Yang paling baik dalam suatu hubungan adalah ketika kita bisa saling berbagi, saling mengisi, saling memberi.. ketika aku memiliki sesuatu, maka aku seharusnya berbagi denganmu.. ketika aku merasakan kekosongan, maka kamu akan hadir mengisi kekosongan itu, ketika kamu membutuhkan aku, maka aku datang memberi apa yang kamu butuhkan, dan sebaliknya.. begitu seterusnya,,